Minggu, 03 Maret 2013

Kecoa Spesies Baru Ditemukan Di China


Pseudophoraspis recurvata
Jika ada pertanyaan, “Apakah hewan paling menjijikkan di dunia?”, sebagian besar orang mungkin akan menjawab kecoa. Serangga yang biasanya hidup di tempat-tempat kotor, lembab dan jorok ini ternyata telah mendiami Bumi sebelum zaman dinosaurus.
Jumlah jenisnya kini begitu banyak. Bayangkan, ada sekitar 4.500 spesies kecoa mendiami Bumi hari ini! Belum lama ini ilmuwan asal China menemukan tiga spesies kecoa baru.
Tiga spesies kecoa yang ditemukan termasuk dalam keluarga kecoa raksasa (Blaberidae). Meski nama keluarganya kecoa raksasa, namun ukuran kecoa ini hanya sekitar 3 cm. Dengan ukuran ini, kecoa ini masih kalah besar dengan kecoa Blaberus giganteus yang bisa mencapai panjang 10 cm.
Kecoa yang ditemukan kali ini masuk dalam genus Pseudophoraspism. Genus ini sebelumnya hanya ditemukan di Vietnam.
"Kami menemukan tiga spesies baru dari China di provinsi Hainan, Yunnan dan Guangxi," kata Zongqing Wang, pakar serangga dari Southwest University, seperti dikutip Livescience, 28 Februari 2013.
Tiga spesies yang ditemukan adalah Pseudophoraspis clavellata, Pseudophoraspis recurvata dan Pseudophoraspis incurvata. Perbedaan ketiganya ada pada struktur yang disebut sclerite, bagian yang mengalami pengerasan. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Zookeys, 27 Februari 2013.
Untuk Pseudophoraspis clavellata, bagian itu memiliki pertumbuhan apikal lurus. Sementara itu, untuk Pseudophoraspis recurvata dan Pseudophoraspis incurvata masing-masing mengalami pertumbuhan apikal membelok ke dalam dan ke luar.
Berjasa bagi lingkungan
Tahukah Anda bahwa serangga hitam dan dapat berlari dengan gesit ini ternyata memiliki manfaat yang begitu besar terhadap lingkungan? Hal ini diungkap peneliti dari University of Texas, Amerika Serikat.
Professor Srini Kambhampati dari University of Texas menyebutkan, kecoa memiliki peran esensial dalam kelangsungan ekosistem planet. Jika populasi kecoa menurun drastis, maka siklus nitrogen di bumi pun akan terganggu.
“Kecoa hobi menyantap sisa-sisa sampah organik yang banyak mengandung nitrogen. Nitrogen yang masuk ke dalam tubuh mereka kemudian dilepaskan di tanah dan digunakan untuk tumbuh-kembang tanaman,” papar Kambhampati seperti dikutip Huffington Post.
“Dengan kata lain jika kecoa punah, maka kesehatan lingkungan di bumi akan terkena dampaknya. Begitu juga semua spesies yang tinggal di dalamnya,” lanjut Kambhampati.
Kambhampati menambahkan, 10.000 jenis spesies kecoa yang ada di muka bumi juga menjadi makanan bagi burung dan tikus, yang kemudian menjadi santapan hewan lain, seperti kucing, elang, dan reptil. Ini berarti, jika kecoa punah akan mengganggu rantai makanan dari hewan lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Koment!